Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang dialami manusia yang lebih mengacu kepada psikis yakni perubahan aspek mental atau aktivitas yang ditimbulkan sehubungan adanya perubahan jasadnya. Perkembangan terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang relatif lama dan berkelanjutan yang berlangsung sepanjang hayat mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan dapat mencakup perubahan-perubahan yang bersifat involusi (penurunan dan perusakan menuju ke arah kematian). Perubahan dalam arti perkembangan lebih berkaitan dengan fungsi waktu dan kematangan biologis sehingga terjadi dalam periode yang lama. Istilah pertumbuhan dimaksudkan dalam aspek jasmaniah seperti berubahnya struktur tulang, tinggi dan berat badan dan lain-lain untuk terus menyempurnakan diri. Pengertian pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang dialami individu sebagai hasil proses pematangan. Pertumbuhan hanya terjadi pada waktu atau masa tertentu (tidak sepanjang hayat). Pertumbuhan ini hanya terbatas pada perubahan-perubahan yang bersifat evolusi yaitu menuju ke arah yang lebih sempurna.
Contoh: pada bayi, ia terus menyempurnakan diri. Ia mengalami perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun proporsinya, berat dan tinggi badan terus bertambah . begitupun proporsi antara organ-organ tubuhnya , kepala, badan, kaki, tangan dan organ-organ lainnya terus berubah menjadi seimbang.
Fase Dan Tugas Perkembangan
Dalam psikologi kita telah mengenal fase atau perkembangan, entah menyangkut dimensi moral maupun penemuan diri. Satu tahap perkembangan harus dikuasai dahulu sebelum menginjak tahap berikutnya, dan setiap keberhasilan tahap dan tugas perkembangan dibangun atas dasar penyelesaian tahap perkembangan sebelumnya. Setiap fase atau kegiatan perkembangan menusia senantiasa berlangsung seiring dengan perkembangan belajar. Dalam hal ini kegiatan belajar tidak berarti kegiatan belajar ilmiah. Selain itu , hal-hal lain juga dapat menimbulkan tugas perkembanganseperti: adanya kematangan fisik, adanya dorongan cita-cita psikologis dan adanya tuntutan kultural masyarakat. Fase dan tugas perkembangan berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain, setiap anak atau individu berkembang melalui setiap tahap perkembangan. Setiap tahap juga memilki tugas-tugas perkebangan konkret yang penting, yang harus dicapai anak atau individu.
Dibawah ini dapat disimpulkan fase dan tugastahapan perkembangan tersebut;
- Masa sebelum lahir Merupakan masa konsepsisampai umur 9 bulan dalam kandungan ibu.
- Masa bayi (0 - 2 tahun) Merupakan masa penyesuaian terhadap lingkungan, dimana bayi disini tak berdaya dan sngat bergantung pada lingkungan. Dalam perkembangan, lama-kelamaan bayi mulai berusaha melepaskan diri dan belajar berdiri sendiri (berusaha menjadi lebih independen).
- Masa anak (2 – 11 tahun) Disini anak mulai berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan tanda-tanda khas, sehingga ia merasa dirinya merupakan sebagian dari lingkungan yang ada. Disini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan secara tidak sadar mulai berpikir tentang diri pribadi.
- Masa remaja (12 -21 tahun) Merupakan masa peralihan atau masa transisi anak menuju dewasa, dimana perkembangan fisik terjadi sangat pesat dan mencapai puncaknya serta terdapat ketidakstabilan dan ketidak seimbangan emosi dan juga terjadi perkembangan fungsi-fungsi tubuh terutama seks. Pada masa ini sifat cenderung lebih idealis, mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar.
- Masa dewasa (21 – 55 tahun) Merupakan masa penyesuaian terhadap pola dan hidup baru. Disini individu diharapkan dapat mengembangkan sifat-sifat dan niliai-nilai, dimana mereka dapat menikah, mempunyai anak, mengurus keluarga, membuka karier dan mencapai suatu prestasi.
- Masa tua (55 tahun keatas) Disinimerupakan masa transisi dan juga masa penurunan dimana individu mulai terjadi pengurangan produktivitasnya, cenderung ingin menikmati hasil apa yang sudah di dapatkan pada masa sebelumnya.
Prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaaan sifat dan hakikat dalam perkembangan. Lebih mudahnya dapat diartikan sebagaipaokan mengenai generalisasi mengenai sebab dan akibat perkembangan. Secara garis besar peristiwa perkembangan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Perkembangan tidak terbatas.
- Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi atau totalitas.
- Perkembangan dimulai dari respons yang sifatnya umum menuju khusus.
- Perkembangan berlangsung secara beranatai.
- Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.
- Terjadi naik turunnya proses perkembangan.
- Setiap anak mempunyai hasrat mempertahankan diri seperti layaknya organism lain.
- Dalam perkembangan terdapat masa peka.
- Perkembangan tiap anak dipengaruhi oloh dua faktor penting, yakni hereditas dan lingkungan.
Dalamperkembangan terdapat tiga factor dengan klasifikasi dua faktor utama dan satu faktor tambahan, yaitu sebagai berikut:
- Faktor hereditas Merupakan factor bawaan sejak lahir dari orang tua atau bisa disebut factor keturunan, dalam hal ini anak diyakini telah mempunyai sifat bakat dan ketrampilan yang diwariskan dari orang tuanya.
- Faktor lingkungan Merupakan factor eksternal yang akan membentuk kepribadian serta perkembangan anak, dalam hal ini adalah pendidikan dan pergaulan anak tersebut di lingkungan sekitarnya.
- Factor gizi Selain factor diatas, disini ditambahkan factor yang juga penting yakni gizi. Dikarenakan factor gizi dapat menambah dan mendukung dua factor perkembangan diatas agar lebih optimal.
Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyang, maupaun karena ditakdirkan demikian. Dimisalkan disini seorang ibu mempunyai IQ 90 maka anaknya mempunyai IQ berkisar diantara 90 pula.
Aliarn empirisme atau aliran lingkungan Aliarn ini mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana kertas putih bersih. Kertas putih bersih dapat ditulis dengan tinta warna apapun dan warna tulisannya akan sama dengan warna tinta tersebut. Anak diumpamakan bagai kertas putih bersih, sedangkan warna tinta diumpamakan sebagai lingkungan (pendidikan) yang akan berpengaruh terhadapnya. Sudah pasti tidak mungkin tidak, pendidikan dapat membuat anak menjadi baik atau buruk. Pendidikan dapat memgang peranan penting dalam perkembangan anak, sedangkat bakat pembawaan dapat ditutup serapat-rapatnaya oleh pendidikan itu.
Aliran konvergensi atau aliran persesuaian Aliarn ini pada intinya merupakan paduan antara pandangan Nativisme dengan Empirisme. Aliaran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan yang keduanya merupakan faktor yang saling berpengaruh dalam perkembangan manusia.